Diskusimacam-macam kelompok busana anak Test tertulis/ Test lisan/ Tugas 2 12 (2) Modul Teknolo gi Menjah it Buku Pembua tan Busana Bayi dan Anak, DEPDIK BUD, 1985 103.KK.05.02 Memotong bahan Mampu mempersiapkan bahan yang akan dipotong Praktek menerapkan teknik pemasangan pelengkap busana Tuga s Unju k kerja 103.KK.05.0 5 MacamMacam Manset Dan Gambarnya / Macam Renda Sebagai Bahan Pelengkap Busana : Burung ini tersebar di seluruh pulau sumatera, semenanjung. paten119p. Minggu, 07 November 2021. Facebook Twitter Telegram. Contohnya adalah mandarin collar gambar 1.12a. Manset tertutup, artinya manset macam macam manset dan gambarnya MataKuliah Tata Busana. Setelah anda memasuki semester akhir biasanya untuk jurusan s1 akan diminta menyusun skripsi sebagai tugas akhir kuliah. Jadi bila anda masih bingung dalam menentukan judul skripsi jurusan tata busana, maka Addwin telah mendapatkan beberapa judul skripsi tata busana yang dirasa gampang dalam menyusunnya. Mari Bahanpelengkap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan busana yang akan di buat. Bahan pelengkap dapat berupa benang jahit dan benang hias, zipper atau ritsluiting, kancing, pita, renda, hak atau kancing kait dan lain-lain. a. Benang. Benang yang digunakan untuk pekerjaan menjahit ada beberapa macam, ini disesuaikan dengan kebutuhan Pengertiandan Macam-Macam Kebutuhan serta Contohnya | Dalam pengertian kebutuhan, memiliki arti luas dengan macam-macam kebutuhan serta contoh masing-masing. Begitulah kita, manusia. Manusia berjuang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya, kebutuhan dapat berupa makanan seperti beras, dan lauk pauk, dapat pula berupa pakaian Misalnya makanan,minuman, pakaian, rumah, dan kendaraan. Barang ekonomi dapat juga dikelompokkan sebagai berikut; barang ekonomi yang berwujud, barang ekonomi tidak berwujud. Oleh karena barang ekonomi yang berwujud itu diperoleh dengan melalui pengorbanan, dan beraneka ragam maka berikut ini dikelompokkan sebagai berikut; (1) barang Alatyang umumnya digunakan sebagai penyanggakh sanggul dan juga perhiasan di sanggul. Dan, sanggul atau konde umumnya dipakai sebagai pelengkap berbusana daerah. Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia ternyata menghasilkan berbagai bentuk,desain, serta penggunaan bahan baku dalam pembuatan tusuk konde ini. 7 Tahu Tek. pergikuliner.com. Tahu tek atau biasa dikenal dengan nama tahu telur, merupakan salah satu makanan andalan khas Surabaya. Nama Tahu Tek berasal dari suara gunting yang biasa digunakan untuk memotong tahu. Sepiring tahu tek berisi tahu goreng, lontong, dan kentang yang dipotong-potong dengan gunting. Busanamutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya. 2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi MacamMacam Pakaian Adat Di Jawa Tengah. Jawa Tengah mempunyai beragam baju adatnya yang tidak sembarang dalam penggunaannya. c. Stagen juga harus digunakan sebagai pelengkap. d. Tak lupa ikat pinggang yang disebut epek, timang, dan lerep. e. Kain bawahan atau kain jarik. f. Keris atau wangkingan yang disematkan pada bagian belakang 3pa2CkW. Pengertian Bahan pelapis sangat berpengaruh terhadap pembentukan pakaian/busana yang bermutu. Bahan Pelapis adalah bahan tambahan yang terletak di bawah bahan utama yang fungsinya antara lain untuk membentuk; menopang kain; menjaga tetap kuat dari gesekan, lipatan, tekanan dan tahan rendaman; dan juga untuk memberi rasa nyaman saat dipakai seperti memberi rasa sejuk, hangat, dan menghindari rasa gatal di kulit. Dalam pembuatan busana, bahan pelapis digolongkan menjadi 4 jenis yaitu lapisan bawah underlining, lapisan dalam Interfacing, lapisan antara Interlining, dan bahan pelapis lining, biasa disebut furing. Masing-masing mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi tampilan suatu busana. Interfacing adalah kain pendukung yang digunakan di area yang membutuhkan stabilitas lebih dari sekadar berat kain. Misalnya interfacing dalam kerah, manset, waistband, plakat, dan kadang-kadang pada keliman hem. Pada busana tertentu interfacing diterapkan pada seluruh bagian garmen, bahkan lebih dari satu jenis bahan yang dipakai. Lining digunakan untuk membantu menyembunyikan detail konstruksi bagian dalam dari pakaian, dan juga untuk membantu mempermudah saat memakai atau melepas pakaian. Kain pelapis ini biasanya licin dan halus. Lining dikerjakan secara terpisah dari garmen dan ditempel dengan jahit tangan atau mesin. Interlining adalah lapisan yang ditambahkan pada pakaian untuk membuat hangat, seperti pada mantel musim dingin. Bisa dengan kain tebal atau kapas kempa, atau yang lebih ringan seperti kain flanel atau fleece. Interlining dapat dibuat secara terpisah dari pakaian bahkan ada yang bisa dicopot dan pasang sesuai kebutuhan, atau digunakan sebagai underlining. Underlining adalah kain yang ditambahkan ke kain utama untuk memperbaiki bentuk dan bisa juga untuk mengurangi transparasi bahan yang tipis atau anyamannya jarang. Underlining ditempel ke kain utama pada sisi belakangnya sisi buruk sebelum dijahit joint menjadi pakaian. Tidak semua busana menggunakan keempat jenis bahan pelapis secara bersama-sama, contoh pada pembuatan kebaya cukup diperlukan bahan interfacing untuk memberi bentuk dan lining untuk memberi rasa nyaman saat dikenakan. Ada kalanya keempat jenis bahan pelapis digunakan secara bersama-sama. Lapisan Bawah Underlining Adalah bahan pelapis yang terletak di bagian bawah bagian buruk bahan utama pakaian, biasa disebut lapisan bawah atau lapisan pertama. Pada umumnya lapisan bawah dimaksudkan untuk menguatkan bahan utama pakaian serta keseluruhan desain. Konstruksi bahannya dari semua jenis bahan yang paling ringan; tipis sampai ketebalan sedang dan berat dengan efek finishing lembut, sedang atau gemerisik. Contoh bahan underlining antara lain sutera cina, organdi, organza, muslin, batiste, tula, rayon, dan tricot ringan untuk rajutan/bahan yang halus. Contoh bahan Underlining Fungsi Bahan Pelapis Pertama Underlining Memperkuat bahan utama busana secara keseluruhan Memperkuat kelim & bagian-bagian busana Mengurangi tembus pandang bahan tipis Menjadikan sambungan bagian bagian busana atau kampuh tidak kelihatan dari luar Penggunaan dan Penempatan Penggunaan dan Penempatan Underlining Dipasang pada bagian-bagian tertentu pada busana misalnya bahan organdi/organza bisa digunakan sebagai bahan penegak kerah pada kebaya tanpa harus merusak motif bahan utamanya. Untuk menyelesaikan lapisan belahan tengah muka, untuk memperkuat body yang akan dihias dibordir, dipayet. Dipasang di seluruh bagian busana. Underlining organdi pada penegak krah dan lapisan tengah muka kebaya Lapisan Dalam Interfacing Interfacing adalah bahan pelapis yang ditempel pada sisi kain yang tidak terlihat atau “bagian belakang” untuk membuat area garmen lebih kaku. Fungsi Interfacing adalah Memperbaiki bentuk pada busana seperti kerah, saku, garis leher Membuat kaku, licin, dan rata pada bagian-bagian busana Menstabilkan dan memberi bentuk tertentu pada bagian tertentu seperti ujung dan detail pada busana Memperkuat dan mencegah bahan renggang Interfacing used to reinforce a hem Interfacing terbuat dari bermacam-macam bahan yang berbeda, dengan konstruksi dan penyempurnaan yang berbeda. Kontruksi Interfacing Dilihat dari kontruksinya interfacing dapat digolongkan menjadi tiga yaitu tenunan non woven, rajutan knit, dan bukan tenunan non woven. Interfacing woven tenunan Jenis tenunan yang arah seratnya memanjang saling mengikat. Dalam penggunaannya sebaiknya mengikuti arah serat. Jenis ini akan membentuk pakaian lebih bagus & stabil. Contoh bahan interface woven adalah rambut kuda, trubinais, cufner. Rambut kuda terbuat dari campuran kapas dan rambut kuda bulu binatang, kuat, lentur, tebal, dan tidak berperekat. Berfungsi untuk menopang bentuk dan memperindah busana, contoh pada jas dan torso. Trubinais teksturnya sedang sampai kaku, berperekat atau tidak berperekat, diproses fusi atau laminate. Sebagai pengeras, pembentuk pada kerah, manset, dan ban pinggang; memberi ketegasan pada detail busana. Cufner ada yang memiliki ketebalan bertingkat tebal tipisnya tergantung dari kerapatan tenunan dan besar serat benang yang digunakan; tipis sampai tebal, tekstur halus, berperekat untuk melapisi bagian muka, memberi bentuk pakaian, memperbagus jatuhnya bahan drape. Interfacing non woven bukan tenunan Proses pembuatannya tidak ditenun, melainkan dikempa sehingga tidak memiliki arah serat. Bahan nonwoven dibentuk dari serat-serat yang dilumatkan, direkatkan atau diampurkan dengan bahan bahan kimia. Interfacing nonwoven biasanya lebih keras daripada yang ditenun woven. Contoh bahan interlacing nonwoven adalah Vlieseline, Cufner Gula Pasir. Vlieseline tipis dan berperekat, memiliki berbagai macam warna, bertekstur lembut sampai kasar, bisa membantu bentuk busana. Biasanya untuk melapis tengah muka, saku, kerah, garis leher, belahan placket. Cufner Gula Pasir mempunyai daya elastis tinggi baik yang bertekstur lembut atau kasar, ketebalan sedang sampai tebal, berperekat, kegunaannya seperti cufner Interfacing knit rajutan Konstruksi kain rajut berbeda dengan kain tenun. Pada umumnya elastisitas kemuluran bahan rajut lebih tinggi dari bahan tenun. Contoh bahan interfacing knit adalah Knit fusible interfacing, Weft. Knitfusible interfacing bersifat lembut sehingga mudah dibentuk dan dlipat sesuai mode busana, menambah keindahan bentuk busana, mempertegas garis-garis busana. Bahan ini baik jika digunakan untuk keseluruh body busana pria atau wanita yang bahan utamanya halus, biasa diterapkan pada busana pesta. Weft adalah jenis interfacing yang dirajut dan memiliki arah serat memanjang dan melebar, dalam penggunaannya sebaiknya mengikuti arah serat yang melebar. Termasuk juga interfacing model baru yaitu interfusi atau fusing yaitu pengembangan secara modern yang menggunakan Adhesives perekat untuk saling mengisi serat-serat yang pendek atau bahan direkatkan bersamaan. Ada dua cara dalam proses perekatan yaitu cara pertama dengan disemprotkan biasanya hasil perekatnya tidak rata, cara kedua dengan dilaminating hasilnya lebih rata dan terdapat lapisan plastis yang menempel pada tenunan. Contoh trubinais Penggunaan dan Penempatan Penggunaan bahan pelapis intefacing pada busana adalah Bagian-bagian tertentu pada busana seperti pada kerah, lapisan saku, belahan tengah muka, belahan lengan placket, manset dan sebagainya. Dipasang pada seluruh bagian busana misalnya pada pembuatan jas atau blazer Gambar pemasangan interfacing pada badan muka jas Gambar torso dengan menggunakan interfacing hair canvas/bubat Lapisan Antara Interlining Adalah bahan pelapis yang lembut dan ringan yang berada di antara interfacing dan lining suatu pakaian untuk memberikan rasa hangat selama dikenakan. Biasanya untuk lengan baju dan body jaket atau mantel. Bahan dari yang tipis dan ringan sampai tebal dan kasar menyerupai busa atau katun yang berbulu, contoh flanel, bahan selimut tipis, felt, dacron. sumber Satu-satunya tujuan interlining ini adalah untuk memberi rasa hangat saat dipakai, misalnya jas, mantel atau jaket. Penggunaan dan Penempatan Pemakaian interlining pada pembuatan busana, antara lain Pada bagian badan jaket, jas atau mantel Pada bagian tertentu pada busana, misalnya bagian badan atas, kerah & sebagainya Bahan Pelapis Lining Lining atau biasa disebut furing memberikan penyelesaian yang rapi, rasa nyaman; kehangatan, kehalusan dan kelembutan terhadap kulit, biasanya disebut bahan pelapis terakhir furing karena merupakan penyelesaian terakhir pada pembuatan busana untuk menutupi bagian dalamnya. Ciri bahan pelapis furing adalah lembut, licin, tipis, ringan dan higrokopis; adem saat dikenakan. Contoh satin, katun, rayon, Nilon, silky seperti sutera, trico. Contoh bahan lining Fungsi lining antara lain Menutup konstruksi bagian dalam busana agar tampak rapi Menahan bentuk dan jatuhnya busana Pengganti petticoat rok dalam Menutup bahan tipis yang tembus pandang Sebagai pelapis dari bahan berbulu atau kasar seperti wol Untuk kenyaman adem, hangat, lembut saat dikenakan Memudahkan pakaian untuk dipakai atau dilepas Penggunaan dan Penempatan Furing lining pada pembuatan busana umumnya dipasang pada Seluruh bagian dalam dari busana seperti; jas, jaket, mantel, rok, blus Pada bagian tertentu busana, misalnya pada bagian badan atas pada kebaya, lapisan dalam ban pinggang celana. Gambar pemasangan lining pada Jas Sumber referensi PENGETAHUAN BAHAN PELAPIS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA PROGRAM KEAHLIAN TATA BUSANA, IREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL, 2005 dll Macam-Macam Bahan Pelengkap Busana bahan pelengkap busana - Mengenal berbagai macam bahan pelengkap busana dari kursus jahit. Baik sebagai unsur dekoratif atau fungsional garnitur harus dirancang sebagai bagian dari busana. Pada kursus jahit dikenal berbagai macam garnitur busana. Diantaranya aplikasi, badge, bunga korsase, bulu burung, bisban, pita, dan juga renda. Selain itu pada kursus jahit masih banyak lagi bahan yang digunakan sebagai pelengkap busana sebagai unsur dekoratif antara lain bantalan bahu, kom, balein, payet dan manik-manik. Pemilihan Bahan Busana / Tekstil Gambar lainnya untuk bahan pelengkap busana Kain yang beredar di pasaran banyak jenis dan kualitasnya. Selendang Batik Balita Sebagai orang yang berkecimpung di bidang busana, kita harus dapat memilih bahan tekstil sesuai dengan yang dibutuhkan. Agar tidak keliru dalam memilih bahan maka kita harus mempunyai pengetahuan tentang bahan mempelajari pengetahuan bahan tekstil ini adalah 1 untuk mengetahui asal bahan,2 untuk mengetahui sifat-sifat bahan dan pemeliharaannya,3 supaya dapat membedakan bahan tiruan dengan bahan yang asli, dan4 agar dapat menyesuaikan atau memilih bahan sesuai dengan waktu, tempat, kegunaan dan kesempatan tentang tekstil yang akan dijelaskan dalam bab ini meliputi pengetahuan tentang bahan utama busana, bahan pelapis dan bahan pelengkap busana. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan dasar dalam pembuatan busana. 1. Bahan Utama Busana Pakaian yang baik ditentukan oleh pemilihan dan pemakaian bahan tekstil yang tepat. Terkadang kita kecewa terhadap hasil pakaian yang dibuat karena menggunakan bahan yang tidak atau kurang sesuai dengan model yang pakaian yang berbeda tentunya menuntut pemakaian bahan yang berbeda pula. Untuk itu bahan yang akan digunakan hendaklah dipilih dengan pertimbangan yang matang sesuai dengan model yang diharapkan. a. Teknik memilih bahan tekstil Bahan utama busana yang dimaksud disini adalah bahan tekstil berupa kain yang menjadi bahan pokok pembuatan busana. Bahan atau kain yang diperdagangkan beragam jenis dan kualitasnya, ada yang tipis, sedang dan ada yang dapat memilih dan membeli bahan yang tepat sesuai dengan yang diharapkan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu 1. Memilih bahan yang sesuai dengan Memilih bahan yang sesuai dengan pemakai3. Memilih bahan yang sesuai dengan kesempatan2. Bahan Pelapis lining dan interlining Bahan pelapis secara garis besar dapat dibagi atas 2 kelompok yaitu lining dan Liningb. Interlining 3. Bahan Pelengkap Bahan pelengkap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan busana yang akan di buat. Bahan pelengkap dapat berupa benang jahit dan benang hias, zipper atau ritsluiting, kancing, pita, renda, hak atau kancing kait dan Benangb. Pita dan rendaPita tersedia dalam beberapa ukuran dan warna. Ada yang lebarnya ¼ cm, ½ cm, 1 cm, 2 cm dan 3 cm. Pita ini juga terbuatdari bahan yang berbeda dengan warna yang beraneka, mulai dari warna perak, emas, dan warna-warna pada umumnya. Pita digunakan sebagai bahan untuk menghias busana, baik busana anak maupun busana orang dewasa. Pada busana anak, pita umumnya dibuatkan bunga atau bahan untuk ikat pinggang, sedangkan pada busana wanita dewasa atau busana remaja pita bisa dibuatkan sulaman dengan teknik sulaman tersedia dalam aneka bahan dan model. Renda dari bahan katun digunakan untuk menghias busana dari bahan katun pula dan sebaliknya. Renda yang terbuat dari bahan sintetis seperti renda organdi lebih cocok digunakan untuk busana yang berbahan sama dengan renda sehingga terlihat kesatuannya dengan bahan Kancingd. Zipper ritsluitingbuka mesin jahit adanya informasi yang kami sajikan tentang bahan pelengkap busana, harapan kami semoga anda dapat terbantu dan menjadi sebuah rujukan anda. Atau juga anda bisa melihat referensi lain kami juga yang lain dimana tidak kalah bagusnya tentang Membuat Bros Kain Flanel Mawar. Sekian dan kami ucapkan terima kasih atas kunjungannya. Dalam pembuatan busana kita mengenal unsur dekoratif yaitu unsur yang menambah nilai keindahan dalam suatu produk busana. Selain itu juga ada unsur fungsional yaitu sesuatu yang memiliki fungsi dalam pembuatan maupun pemakaian busana. Tetapi ada beberapi bahan pelengkap busana yang memiliki kedua unsur tersebut. Tidak hanya memiliki nilai fungsi tetapi juga bisa dijadikan untuk menambh nilai seni dari busana. Macam-macam garnitur sebagai unsur dekoratif atau unsur fungsional, ataupun keduanya sebagai berikut 1. Kancing Kancing pada suatu busana dikatakan pelengkap yang mutlak ada untuk memudahkan menggunakan maupun melepas busana. Fungsi kancing ada 2 yaitu kancing yang berfungsii sebagai penutup belahan dan sebagai hiasan pada busana antara lain 2. Retsliting = Belanda, Zipper= Inggris Tutup tarik atau sehelai kain/plastik/polyester yang dilegkapi gigi dan tarikan sehingga dapat dibuka dan ditutup. Fungsinya adalah sebagai penutup belahan dan sebagai hiasan. 3. Gasper Kepala ban pinggang Pemakaian ban pinggang pada busana biasanya dilengkapi dengan gasper, dipasang pada salah satu ujung ban pinggang. Fungsi dari gasper ada dua, yakni sebagai penahan/penguat pemasangan ban pinggang dan sebagaii hiasan busana. Gasper merupakan aksesori busana yang dipergunakan untuk penutup/penguat maupun untuk dekorasi, bisa dipasangkan pada gantungan atau tab lidah pengencang pada ikat pinggang dan lainnya. Kancing-kancing bisa merupakan aksesori baik sebagai hiasan saja atau sebagai kegunaan fungsional atau keduanya. 4. Pita Rekat Nylon Tape = Adhesif Tape = Inggris Pita rekat ini terdiri dari dua bagian, salah satu bagian berupa duri-duri agak kasar, sedangkan bagian lain berserabut. Menutup dengan cara merekat satu sama lain dan menarik bila akan membukanya. Fungsi pita rekat adalah untuk menutup belahan, untuk memasang bantal bahu, dan untuk menguat ban pinggang, dan sebagainya. Jenis pita rekat ada dua, yakni berupa pita yang dapat dibeli meteran sesuai kebutuhan lebar antar 1-3 cm, dan bentuk geometris menyerupai kancing yaitu bulat persegi dan segi tiga. Pemasangannya dengan bantuan jahitan balut dan perekat lem khusus. 5. Elastik Elastik yang merupakan pelengkap pada pembuatan busana yang terbuat dari karet campuran. Fungsi elastik, yaitu untuk memudahkan mengenakan dan menanggalkan suatu busana sebagai hiasan dan memberi bentuk tertentu dan kelonggaran pada busana. 6. Bantalan Bahu Padding Bantalan bahu padding merupakan pelengkap pada pembuatan busana yang terbuat dari busa dan kapas. Bantalan bahu padding berfungsi untuk memberikan/meninggikan bahu agar bentuknya lebih baik. Pemilihan bantalan bahu disesuaikan dengan bentuk bahu orang yang dibuatkan pakaian. Bentuk bahu yang turun curam sebaiknya memilih bantalan bahan yang tebal agar bahu terlihat landai bidang. Sedangkan bahu yang landai dapat memilih bantalan bahu yang tipis. Sebelum dipasangkan pada busana bantalan bahu yang terbuat dari busa harus dibungkus dangan kain tipis bahan furing sewarna dengan bahan busananya. 7. Payet dan Manik-Manik Pemilihan dan pemasangan payet dan manik-manik dan sejenisnya terbatas pada busana tertentu. Kesan yang ditimbulkan hiasan adalah mewah glamour karena berkilau sehingga sesuai untuk busana pesta jenisnya tentu disesuaikan dengan jenis bahan busana. Payet dapat mudah diperoleh di toko-toko, berupa untaian yang dijual meteran atau ditimbang. Macam-macam bentuk payet, yaitu bulat pipih berlubang, persegi enam pipih berlubang, bentuk bunga, bentuk geometris. Umumnya terbuat dari logam, plastik dan nylon. Manik-manik mulai dari ukuran terkecil sampai yang terbesar diameter antara 2 mm–2 cm terbuat dari plastik, logam, nylon, dan batu-batuan atau permata. 8. Benang Benang sangatlah penting dalam menjahit. Benang yang kita gunakan dalam menjahit juga berpengaruh pada produk busana yang kita buat. Benang yang kita gunakan harus sesuai dengan asal serat bahan yang kita gunakan Ukuran dan pemakaian label benang berbeda-beda untuk setiap benang. Jenis- jenis benang ini antara lain 1 Polyester Benang Polyster 2 Cotton Benang Katun 3 Nylon Benang Nilon 4 Silk Benang Sutra 5 Elastic Benang Elastik 6 Stranded Cotton Untaian Benang Katun